Kamis, September 03, 2009

INDONESIAN STYLE OF BONSAI

Seni Bonsai yang kita kenal bertahun-tahun di Indonesia telah mengalami banyak sekali perkembangan.
Para pakar dan insan seni Bonsai telah banyak sekali membakukan konsep-konsep baik itu mengenai gaya (style) lanjutan, kriteria penilaian dan penjurian, pameran dan lomba dan lain-lain.
Terlepas dari baik dan buruk kwalitas konsep-konsep yang ada dan berkembang, yang jelas semua dilakukan atas dasar niat baik dan harapan akan kemajuan.
Indonesia 18 tahun silam, pernah difikirkan dan mencoba digali konsep tentang BONSAI GAYA INDONESIA.
Ada beberapa ide yang muncul saat itu bahkan pernah diadakan pameran Bonsai yang bertemakan PESONA BERINGIN dengan maksud mengkorelasikan antara Beringin dengan tanaman khas Indonesia.
Pameran berjalan dengan baik tapi PESAN MAKNA dari pameran itu tidak didapatkan.
Beringin (Ficus Binjamina) memiliki sulur (akar tunggang) yang jika ditampilkan maka muncullah style baru.
Tapi masalahnya ialah sulur yang dekat dengan batang utama (main trunk) dalam waktu tidak terlalu lama akan menyatu dengan batang, sedang sulur yang jauh dari batang utama dalam waktu tidak terlalu lama malah bikin kacau pandangan (merusak performa).
Dan juga, beringin bukan satu satunya yang tumbuh di Indonesioa. Ada 300 lebih species beringin tersebar di seluruh belahan dunia.
Kesimpulan akhir dari berbagai upaya yang dilakukan saat itu belum tercapai
Sebagai bagian dari pemikir di level terendah saat itu penulis juga merasa menemui jalan buntu dan merasa gagal menyumbangkan sesuatu untuk perbonsaian Indonesia.
Akhirnya, setelah 10 tahun berlalu sejak saat itu harapan muncul kembali karena dasar-dasar pemikiran tentang INDONESIAN STYLE OF BONSAI telah tecipta, namun untuk mempublikasikan konsep ini tentulah harus melewati banyak tahapan sebagai pembuktian secara Ilmiah dan Logika.

0 komentar: